Selasa, 03 Desember 2013

Memahami Tradisional Desain

Memahami Tradisional Desain : Studi Kasus Kalimantan Rumah di IndonesiaBy Riza Rifai
Kami ikhtisar perkembangan terakhir kelurahan di Kalimantan , wilayah Indonesia , menunjukkan hubungannya dengan arsitektur hunian adat dan customaries . Keberlanjutan hunian tradisional awalnya beberapa prinsip desain tradisional khas , termasuk : Rumah Betang ( RB ) - rumah panjang dan Rumah Bubungan Tinggi ( RBT ) - tinggi beratap rumah . Penduduk mayoritas pribumi seperti Ngaju Dayak dan Banjar telah dibangun banyak desa dan permukiman di sepanjang sungai . Rumah panjang adalah gaya rumah umum bagi orang Dayak Ngaju sementara orang-orang Banjar telah memodifikasi berbagai gaya . RBT merupakan modifikasi dari gaya rumah panjang yang telah pernah populer di kalangan bangsawan Banjar pada awal abad keenam belas . Sampai saat ini , panjang baik adat rumah kronologi mencakup dari abad keenam belas dan jaringan lebih dari Selatan dan Kalimantan Tengah . Makalah ini membahas identitas , karakter , kekeluargaan dan cara hidup dengan mempertimbangkan aspek rekening masyarakat berubah seperti budaya , ekonomi , politik , dan teknologi . Namun, sebuah studi rekor belum pernah benar-benar diterbitkan . Dengan demikian , desain rumah adat di Kalimantan memenuhi kebutuhan ruang hidup yang baik dan mencerminkan hubungan ketat dalam kelompok keluarga didasarkan pada konsep budaya dan permintaan untuk konflik adat . Puncak penyelidikan dokumentasi dari tiga belas NSP di Kalimantan Selatan dan tiga BPR di Kalimantan Tengah , dua struktur ini memiliki terakhir ditutup hubungan yang signifikan untuk wilayah Kalimantan keseluruhan yang memberikan kontribusi untuk menciptakan prinsip lingkungan yang harmonis antara dunia atas dan bawah dari kosmik keyakinan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar